Kisahnya rada-rada panjang. Menceritakan kisah cinta, politik, serta peperangan dari beberapa generasi. Dan untuk beberapa episode, aku sarankan untuk menyiapkan tissue di samping anda, karena bener2 menguras airmata. Cerita ini dimulai saat Biyon dan Bii masih kecil. Mereka yang berasal dari golongan yang berbeda, tapi jatuh cinta dan melakukan apapun untuk mewujudkan cinta mereka. Mereka pun rela harus melewati perjuangan yang panjang. Perjuangan mereka yang begitu gigih untuk melindungi putri mereka, sang Princess, Freya Qaqan Pyordova. Akhir cinta mereka cukup miris, Meskipun mereka sempat melewati masa-masa bahagia (walaupun cuma sebentar), tapi keduanya harus berpisah, tanpa mengucapkan kata perpisahan satu sama lain. Bii meninggal tanpa ada Biyon di sampingnya, dan Biyon pun demikian. Bii meninggal dengan cara yang cukup kejam. Emosiku meletup-meletup saat membaca bagian ini. Tidak rela karena tokoh utama dibunuh dengan cara seperti itu.Sei yang dikisahkan sebagai tokoh yang mencitai Bii hanya dalam hati itu, terpukul saat mendapati wanita pujaannya meninggal sebelum sempat ia tolong, bahkan cinta Sei yang begitu dalam untuk Bii mampu mendorongnya untuk mengakhiri hidupnya dengan meminum racun.Meski akhirnya ia mengurungkannya karena ingat akan pesan terakhir Bii untuk melindungi Freya, yang merupakan kunci hidupnya Negara Ramira pada masa yang akan datang. Bagaimanapun sedihnya kisah ini, tapi aku harus mengakui keberhasilan penulisnya membuat cerita sebagus ini. Pokoke 4 jempol buat mahakarya imajinasi ini…
0 komentar:
Posting Komentar